Konjungsi kata sambung, kata hubung, atau kata penghubung adalah partikel (kata tugas) yang digunakan untuk menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, ungkapan dengan ungkapan, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau bahkan paragraf dengan paragraf (khusus konjungsi antarparagraf disebut juga "transisi").
Berdasarkanteks editorial tersebut, kalimat fakta terdapat dalam poin berikut: Mereka ialah bagian dari 112.514 orang yang lolos seleksi CPNS. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 2019, besaran gaji pokok mereka sesuai dengan golongan dan lama masa kerja atau masa kerja golongan.
1 Kata dasar yang berawalan fonem s diganti dengan meny- dan peny-. Contoh kata berimbuhan tersebut yakni Menyapu (meny- + sapu). 2. Kata dasar yang berawalan fonem -k diganti dengan meng- atau peng-. Meski begitu ada beberapa pengecualian beberapa kata dasar terkait penggunaan kata berimbuhan ini.
Melengkapikalimat/teks dengan kata bentukan: Disajikan kalimat rumpang, peserta didik dapat melengkapi dengan kata bentukan: Gigi dan rahang itu digunakan untuk mengoyak daging mangsanya. Hewan yang termasuk ke dalam golongan karnivora diantaranya adalah , kucing, harimau, singa, buaya, anjing, dan serigala. melengkapiunsur teks (eksposisi, deskripsi, argumentasi, narasi, ulasan biografi, prosedur) - melengkapi teks sastra (prosa, puisi, drama) menggabungkan kalimat mengurutkan unsur Peserta didik dapat menggunakan kata bentukan (mengisi sesuai kaidah bentukan kata) - mengisi dengan konjungsi yang sesuai Peserta didik dapat - menggunakan ejaan 1 Referen. Dalam kohesi berfungsi untuk menghubungkan kata atau istilah dengan kata atau istilah lain sebagai acuannya (referen). 2. Konjungsi. Dalam kohesi, konjungsi berfungsi untuk menghubungkan antar klausa dalam kalimat, antarkalimat dalam paragraf, dan antarparagraf dalam teks. 3. 3D31TV. 55 244 32 183 247 218 70 206 87

melengkapi kalimat atau teks dengan kata bentukan