Minyak goreng merupakan bahan penting dalam proses masak memasak, minyak goreng yang bagus adalah minyak yang memiliki tingkat bening dan bersih secara kasat mata memiliki kandungan yang sehat dan low fat atau non fat. Masyarakat menyukai makanan yang digoreng karena memiliki hasil akhir yang renyah dan gurih. Rasanya pun jauh lebih nikmat dibanding dengan makanan yang direbus atau dikukus. Saat ini, ada banyak sekali produk minyak goreng yang beredar di pasaran, seperti merk Bimoli dan Tropical. Bimoli Siapa yang tak kenal Bimoli? Merk dagang sebuah produk minyak goreng yang diproduksi oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk SIMP yang dimiliki oleh grup PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Indofood Agri Resources Ltd IndoAgri. Baca Juga 10 Merk Minyak Sayur Paling Bagus 2022 Bimoli pertama kali dikenalkan di pasar Indonesia pada tahun 1968, sedangkan untuk varian Bimoli Spesial diperkenalkan pada tahun 1993. Sebagai upaya pemasaran produk, saat ini Bimoli mempunyai jaringan distribusi besar dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, Bimoli juga melakukan berbagai inovasi besar mulai dari kualitas, varian, slogan, kemasan, serta strategi pemasarannya. Beberapa penghargaan pun berhasil diraih seperti, Platinum Level dari Indonesia Best Brand Award IBBA dari tahun 2002-2014, GOLD Level dari Packaging Consumer Branding Award hingga serta Diamond Level dari Indonesia Customer Satisfaction Award ICSA dari tahun 2000-2014. Kelebihan Bimoli 1. Menggunakan Teknologi Golden Refinery Proses pengolahannya minyak Bimoli menggunakan teknologi golden refinery. Teknologi ini menghasilkan minyak yang sehat. Warna minyak lebih jernih, tidak terlihat keruh. Meskipun digunakan beberapa kali, hasilnya tetap bagus. Tidak akan merusak nutrisi yang terkandung di dalam bahan makanan. Selain itu minyak lebih cepat panas dan terjaga kualitasnya. 2. Harga Yang Terjangkau Dan Mudah Didapatkan Merk Bimoli adalah pilihan yang utama menjadi pertimbangan saat orang ingin membeli minyak goreng, tetapi Anda tak perlu khawatir dengan kualitasnya. Terlebih harga minya ini pun terjangkau. Meski demikian, kualitasnya sangat baik. Untuk mendapatkan minyak Bimoli ini juga tidak sulit, karena sudah terkenal sejak lama membuat minyak ini mudah untuk didapatkan. 3. Populer Sejak Dahulu Selain itu, kelebihan dari Bimoli adalah sudah populer sejak dahulu oleh masyarakat Indonesia bahkan minyak goreng ini adalah merk minyak goreng yang tertua yang ada di Indonesia. Kekurangan Bimoli 1. Sering menempel di makanan Kekurangan yang pertama adalah minyak Bimoli sering masih meninggalkan bekas pada makanan ketika makanan selesai digoreng lalu diangkat. Dengan banyaknya minyak yang menempel pada makanan tidak baik untuk kesehatan kamu. 2. Adanya Lemak Jenuh Lemak jenuh dan lemak trans sama-sama bisa menyebabkan pembuluh darah arteri pembuluh darah utama untuk mengalirkan aliran darah ke jantung tersumbat. Jika pembuluh darah arteri tersumbat, maka risiko berbagai jenis penyakit jantung bisa meningkat, entah itu serangan jantung atau bahkan stroke. 3. Resiko kesehatan jantung Sudah pasti minyak goreng ini sangat berbahaya untuk kesehatan jantung, dengan bahan kelapa sawit ketika diolah menjadi minyak goreng dan kelapa sawit mengandung lemak jenuh yang tidak baik bagi kesehatan. Tingginya kadar lemak jenuh yang dimiliki oleh minyak kelapa sawit dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Beli Bimoli online di harga termurahnya sekarang, klik disini. Filma Filma adalah Minyak Goreng Non Kolesterol, minyak Goreng ini merupakan minyak goreng yang alami yaitu minyak nabati dan tidak mengandung kolesterol. Filma mengandung 3 Nutrisi yaitu, Omega 6, Omega 9 dan Vitamin E. Selain itu, Filma mengandung asam lemak tak jenuh, Omega 9 dan Omega 6. Asam lemak tak jenuh membantu menjaga kadar kolesterol sebagaimana mestinya. Omega 6 adalah asam lemak esensial yang diperlukan tubuh. Hal inilah yang membuat Filma menjadi minyak goreng yang sehat jika digunakan dalam proses memasak. Kelebihan Filma 1. Diproses Dari Buah Sawit Segar Kelebihan utama dari minyak goreng merek Filma adalah langsung diambil dari perkebunan sendiri kurang dari 24 jam, tak heran jika kualitas kesegarannya sangat terjaga karena dari buah sawit pilihan. 2. Stabil Di Suhu Panas Kualitas Filma tetap terbaik meski di suhu tinggi, sehingga menjaga masakan tidak mudah teroksidasi ataupun gosong jika terlalu lama. 3. Warna Tidak Mudah Menghitam Di sisi lain, dari segi kualitas warna, minyak goreng Filma akan tetap terjaga setelah meskipun beberapa kali pemakaian. 4. Mudah Tiris Beberapa kuliner di Indonesia menyajikan makanan dengan menyisakan minyak yang lengket pada makanan, namun hal demikian tidak akan terjadi jika Anda menggunakan minyak goreng Filma. Pasalnya, kualitas minyak lebih nikmat sehingga masakan akan matang secara sempurna dan tidak berminyak. 5. Memiliki Tingkat Kekentalan yang Pas Minyak goreng Filma memiliki kekentalan yang pas, hal ini membuat masakan matang secara sempurna dan menjadikannya lebih awet dalam pemakaian. Kekurangan Filma 1. Berpotensi Terkena Gangguan Jantung Kekurangan dari semua minyak termasuk Bimoli adalah dapat menyebabkan toksisitas dalam tubuh dan meningkatkan kemungkinan gangguan jantung dan kognitif. Apalagi jika minyak yang sudah digunakan dipanaskan lagi akan mengeluarkan zat kimia beracun seperti Aldehida yang terkait dengan berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit yang berhubungan dengan jantung. Beli Filma online di harga termurahnya sekarang, klik disini. Pilih Mana Bimoli atau Filma? Keterangan BimoliFilma Kelebihan - Menggunakan Teknologi Golden Refinery - Harga Yang Terjangkau Dan Mudah Didapatkan - Populer Sejak Dahulu- Diproses Dari Buah Sawit Segar - Stabil Di Suhu Panas - Warna Tidak Mudah Menghitam - Mudah Tiris - Memiliki Tingkat Kekentalan yang PasKekurangan - Sering menempel di makanan - Adanya Lemak Jenuh - Resiko kesehatan jantung- Berpotensi Terkena Gangguan Jantung Beli OnlineKlik DisiniKlik Disini Kesimpulan Itulah informasi mengenai Bimoli dan Filma beserta kelebihan dan kekurangannya, dapat disimpulkan bahwa kedua minyak ini memiliki manfaat yang baik untuk tubuh dengan catatan konsumsi yang wajar dan cara penggunaan minyak yang benar. Untuk itu gunakan minyak goreng andalan Anda sesuai dengan selera dan kebutuhan Anda. Semoga bermanfaat. Kamu pilih yang mana? Vote sekarang dan lihat hasil survey yang jadi selera pembaca lainnya Baca jugaPilih Mana Bimoli atau Tropical?Pilih Mana Bimoli atau Sania?Pilih Mana SunCo atau Bimoli?10 Merk Minyak Sayur Paling Bagus 2022Pilih Mana SunCo atau Filma?Pilih Mana Tropical atau SunCo?PTSalim Ivomas Pratama Tbk menghasilkan produk minyak goreng bermerek Bimoli, Bimoli Spesial, Delima dan Happy sedangkan untuk margarin dan shortening bermerek Palmia dan Amanda. PT Salim Ivomas Pratama pada kuartal 1 tahun 2016 telah mencatat kenaikan laba perusahaan sebesar Rp 721 miliar, meningkat 7 persen dari laba tahun FilterMakanan & MinumanBumbu & Bahan MasakanHampers, Parsel, dan Paket MakananOlahragaSepedaKesehatanPerlengkapan KebersihanMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata produk untuk "bimoli 1 liter" 1 - 60 dari GORENG BIMOLI 2 liter - 1 250+AdProduk TerbaruBIMOLI 1L 1LITER 1 LITER L LTR MINYAK GORENG KEMASAN SelatanGUDANGSS69AdBimoli Klasik 1 Liter SelatanIndofood Official 250+AdProduk TerbaruBIMOLI MINYAK GORENG POUCH 1 SelatanGUDANGSS69AdBIMOLI 1liter / BIMOLI 1lt / MINYAK GORENG BIMOLI / 5%MalangSL COFFEE 50+Bimoli Klasik 1 Liter SelatanIndofood Official 250+2 pcs - Bimoli Klasik 1 Liter SelatanIndofood Official 250+BIMOLI KLASIK MINYAK GORENG POUCH 1 SelatanLOTTE Mart 100+minyak goreng 1 liter filma , sunco , bimoli , kunci mas Pusatridwan guitar 51 ctn - Bimoli Spesial 2 Liter SelatanIndofood Official 7 Bimoli Spesial Refill 1 Liter ( minyak goreng) Rp. 8.500 –Rp. 13.700-Minyak Goreng Curah Biasa 1 Kg Rp-7.500 4. TROPICAL NON KOLESTROL-Tropical Non Kolesterol 1 Liter Rp. 8.700-Tropical Non Kolesterol 2 Liter Rp. 16.700 5. MINYAK SANIA InshaAllah masuk harganya klu itu termasuk ongkir atau terima di tempat. Balas Hapus. Balasan.
Minyak goreng Filma dan Bimoli merupakan dua merek minyak goreng yang cukup ternama dan sudah beredar lama di pasaran. Produsen kedua minyak goreng sawit tersebut juga tidak kalah terkenalnya. Filma merupakan produk sinarmas diproduksi oleh PT Smart Tbk, sedangkan Bimoli Spesial merupakan produk Indofood diproduksi oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk. Produsen minyak goreng berusaha menampilkan keunggulan produk minyak gorengnya masing-masing untuk menarik minat konsumen. Pada kemasan isi ulang minyak goreng Bimoli Spesial ukuran 2000 mL, tercantum bahwa “BIMOLI SPESIAL dibuat secara Pemurnian Multi Proses. Sehingga lebih jernih, cepat panas, serta tahan panas.” Tidak ada kalimat yang mengiklankan atau menonjolkan kandungan dari minyak goreng Bimoli Spesial. Berbeda dengan minyak goreng Bimoli Spesial, minyak goreng Filma justru lebih menonjolkan kandungan minyak gorengnya. Pada kemasan isi ulang minyak goreng Filma ukuran 2 L, tercantum “FILMA dengan kandungan tinggi Vitamin D dan Vitamin E”, “FILMA berwarna kuning keemasan dari Beta Karoten alami”, dan “FILMA merupakan hasil buah sawit pilihan yang diproses hingga menghasilkan minyak goreng berkualitas dan jernih”. Saya tertarik menulis artikel Bimoli versus Filma ini untuk membandingkan kedua merek minyak goreng tersebut karena minyak goreng Filma dan Bimoli Spesial berada di rentang harga yang sama, sama-sama memiliki sertifikat halal MUI, sama-sama memiliki izin BPOM, dan komposisi sama-sama berasal dari kelapa sawit. Terinspirasi juga oleh artikel blog ini yang sharing tentang pilihan minyak goreng. Dari komentar-komentar di blog tersebut, rata-rata menjawab mereka tidak punya pilihan merek minyak goreng favorit tertentu, biasanya tergantung mana yang lebih murah / sedang diskon. Lalu, bagaimana kalau harganya sama? Bagaimana cara menentukan pilihan minyak goreng mana yang lebih bagus? Berikut tabel perbedaan kandungan informasi nilai gizi minyak goreng Bimoli Spesial dan Filma. Semoga penjabaran spesifikasi di bawah ini bisa membantu menentukan mana minyak goreng yang tepat sesuai dengan kebutuhan gizi masing-masing. KeteranganInformasi nilai gizi minyak goreng Bimoli Spesial penulis ambil dari keterangan pada kemasan Bimoli Spesial kemasan isi ulang 2000 mL yang dibeli pada akhir tahun 2016. Informasi nilai gizi minyak goreng Filma penulis ambil dari keterangan pada kemasan pouch Filma 2L yang dibeli pada bulan April 2017. Produsen dapat mengubah kandungan minyak goreng sewaktu-waktu. Penulis tidak dapat bertanggung jawab atas perubahan informasi dan tidak dapat memastikan kemutakhiran informasi.
Ada3 cara yang saya pikirkan waktu itu, antara lain dengan KRL lanjut taksi, Bus DAMRI Bandara, dan yang terakhir dengan taksi. Setelah berdiskusi dengan suami akhirnya dipilih taksi, karena paling mudah walaupun cukup menguras kantong untuk tarifnya. Tanggal 25 Juli 2014, selepas sahur dan sholat subuh saya bersiap-siap berangkat.
FilterMakanan & MinumanBumbu & Bahan MasakanHampers, Parsel, dan Paket MakananFashion PriaOuterwear PriaMainan & HobiModel KitMasukkan Kata KunciTekan enter untuk tambah kata 603 produk untuk "bimoli special" 1 - 60 dari 603UrutkanAdProduk TerbaruBIMOLI SPECIAL MINYAK GORENG POUCH 2 SelatanGUDANGSS69AdMINYAK GORENG BIMOLI 2 liter - 1 250+AdBimoli Klasik 1 Liter SelatanIndofood Official 250+AdMinyak Goreng BIMOLI 18 LITER [1 DERIGEN / 18 LITER] GRAB/GOSEND SelatanJuragan Minyak 40+Ad2 pcs - Bimoli Klasik 1 Liter SelatanIndofood Official 250+Bimoli Special Minyak Goreng Pouch 2 1 jtJakarta SelatanBIGsmart 40+Bimoli kraft cheese stick / stik keju efrata special 200 100+Bimoli Special Minyak Goreng Pouch 2 L. 2000 SelatanDoyan daging 50+bimoli special 2 60+Bimoli Special Minyak Goreng [5 L] 10 rbJakarta PusatThe Sweet 90+ Kaliini saya ingin memperkenalkan sebuah tradisi di Maluku (Lihat; Maluku Tengah, dan sebagai contohnya di negeri Booi), yang hampir dimiliki oleh semua lapisan masyarakat di Maluku (yaitu setiap masyarakat yang berada di negeri-negeri di pulau Lease).Berangkat dari posting saya kali yang melihat ada keunikan dari perigi (sumur), dan di semua negeri di pulau - Kaum wanita, khususnya ibu-ibu rumah tangga, kemungkinan besar tahu atau bahkan hafal dengan merek minyak goreng satu ini, Bimoli. Sebagai produk minyak goreng kemasan, Bimoli memang telah eksis sejak lama dan telah digunakan banyak orang karena kepopulerannya. Sebagai minyak goreng kemasan, Bimoli dikemas dalam botol atau kemasan plastik, serta praktis digunakan. Sejak munculnya Bimoli, banyak ibu rumah tangga yang beralih dari minyak curah ke minyak goreng kemasan. Bagaimana asal usul Bimoli, dan siapakah orang yang melahirkan minyak goreng kemasan tersebut? Membicarakan Bimoli, artinya kita harus membicarakan Eka Tjipta Wijaya, orang yang telah melahirkan Bimoli di Indonesia. Saat usianya sekitar sembilan tahun, Eka Tjipta Wijaya yang waktu itu bernama Oei Ek Tjong dibawa orangtuanya menyeberangi lautan dari tanah kelahirannya, Quangzhou, yang berada di selatan Fujian, Tiongkok. Keluarga itu awalnya mengadu untung di Makassar. “Ayahnya membuka toko kelontong dan Eka yang masih remaja membantu bekerja, dengan menjual aneka barang kebutuhan dari pintu ke pintu,” tulis Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong's Salim Group The Business Pillar of Suharto's 2014. Pada 1938, Eka sudah berusia 15 tahun. Tahun itu Eka memulai bisnisnya, menjual biskuit. “Setelah usahanya berhasil, ia berhubungan dengan importir Belanda. Selain itu, Eka Tjipta mulai berdagang minyak goreng dan menjadi kontraktor untuk kuburan orang kaya,” catat mingguan berita ekonomi Warta Ekonomi Volume 5 tahun 1993. Namun, kedatangan Jepang di Makassar menjadi nasib apes bagi Eka. Bisnis yang dibangunnya dirampas militer Jepang. Di zaman pendudukan, dia berdagang barang kelontong dan memelihara babi. Setelah Jepang kalah, babi-babi itu dijualnya. Ia kemudian mendirikan sebuah pabrik roti, sirup, limun dan biskuit. “Tahun 1950 ia mulai berdagang kopra sampai Pulau Selayar. Tahun 1957 dia pindah ke Surabaya,” tulis Sam Setyautama dalam Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Dia pernah menjadi pemasok kebutuhan TNI di Indonesia Timur pada dekade 1950-an. Namun, antara 1950 hingga 1957, Indonesia menerapkan Program Benteng pengusaha Melayu banyak diberi kemudahan, tapi tidak bagi keturunan Tionghoa macam Eka. Jadi, Eka harus bekerja lebih keras. Setelah berjibaku di Surabaya, Eka pindah ke Jakarta pada 1966. Menurut buku Sudwikatmono Sebuah Perjalanan di Antara Sahabat 1997, laki-laki yang kemudian memilih nama Eka Tjipta Widjaja ini mendirikan CV Sinar Mas di Pasar Pagi, Jakarta. Usaha awal CV Sinar Mas pada 1960-an adalah ekspor barang dan impor tekstil. Eka lalu mengembangkan bisnisnya. Di daerah yang minyak kelapa kopra menjadi komoditas penting, dia mulai berbisnis minyak goreng. “Di tahun 1968 dia membangun pengilangan minyak kelapa CV Bitung Manado Oil,” tulis Richard Borsuk dan Nancy Chng. Sekitar satu-dua tahun setelah pabrik minyak kelapa itu didirikan, produk minyak gorengnya pun masuk pasar. Merek minyak itu adalah Bimoli. Merek ini sempat menguasai 60 persen pasaran minyak goreng. Ia bahkan menjadi produk minyak goreng yang mereknya diingat orang. Setidaknya di zaman Orde Baru. Berkat Bimoli, Eka Tjipta pernah dijuluki Raja Minyak Goreng Indonesia, dan tentu saja semakin kaya raya. Di tahun 1983, menurut Richard Borsuk dan Nancy Chng, Eka beraliansi dengan Liem Sioe Liong, yang makin berjaya setelah Soeharto jadi Presiden Indonesia. Perusahaan patungan mereka adalah PT Sinar Mas Inti Perkasa. Mereka memperkuat Bimoli bersama. Sementara Bimoli berjaya, usaha Eka pun bertambah. Setidaknya Eka Tjipta dikenal sebagai pemilik pabrik kertas Tjiwi Kimia, pabrik margarin PT Smart, Bank Internasional Indonesia BII, perkebunan, hotel, juga peternakan babi yang diekspor ke Singapura. Menurut catatan Joe Studwell dalam Asian Godfathers Menguak Tabir Perselingkuhan Pengusaha dan Penguasa 2009, Eka sudah memasukkan dua perusahaan kertasnya ke Bursa Efek Jakarta pada 1990. Bisnisnya ada di bidang real estate, perkebunan, hotel, investasi jasa keuangan. Sinar Mas miliknya menguasai perusahaan makanan terbesar di Singapura, Asia Food & Properties. Namun, kongsi antara Liem dengan Eka hanya bertahan hingga 1990. Menurut Richard Borsuk dan Nancy Chng, ketika Eka cabut, Bimoli masih dalam genggaman Liem. Begitu juga Simas Margarine. Keduanya lepas dari Eka yang merintisnya. Setelah Eka melepas Bimoli, muncul saingannya, bernama Filma—yang dirilis Sinar Mas Agro milik Eka. “Filma menyerang Bimoli dengan jargon iklan 'Lebih sehat', maka Bimoli menyerang balik dengan mengeluarkan Bimoli Spesial,” tulis Syamsul Ma'arif dan Hendri Tanjung dalam buku Manajemen Operasi. Pakar pemasaran Hermawan Kertajaya mencatat kedua produk itu tak ada bedanya, meski masing-masing mendaku sebagai produk yang lebih baik di iklan teve. “Ketika Sinar Mas meluncurkan Filma dengan slogan Gunakan Akal Sehat, banyak yang mempercayai klaim itu. Padahal, itu hanya permainan botol yang memang dibuat lebih jernih, sehingga Filma bisa terlihat lebih jelas. Kalau diuji di laboratorium, Filma dan Bimoli ketika itu nyaris tiada berbeda,” tulisnya dalam Hermawan Kertajaya on Targeting 2007. Sinar Mas tak hanya merilis Filma, tapi juga Kunci Mas. Meski dianggap dominan di pasaran, Bimoli bukanlah merek minyak goreng kemasan pertama di Indonesia. Di Surabaya, ada minyak goreng dari kelapa dengan merek Ikan Dorang, dan di Jakarta ada minyak goreng dari kelapa, yakni Barco. Keduanya mengklaim sudah ada sejak 1950an. Kala itu, minyak curah lebih banyak dipakai menggoreng ketimbang minyak yang dikemas dan bermerek. Pada dekade 1950an, menurut Andi Nur Alam Syah dalam Virgin Coconut Oil Minyak Penakluk Aneka Penyakit 2005, berkembang persaingan sengit antara minyak kelapa dengan minyak-minyak nabati lainnya. Terutama dengan kelapa sawit. Bimoli sendiri sudah menjadi produsen minyak sawit. Minyak kopra yang jadi primadona pada era pergolakan 1950-an lama kelamaan kalah. Menurut catatan Jessy Wenas dalam Sejarah dan Kebudayaan Minahasa 2007, pada 2003 pabrik minyak Bimoli mengurangi pembelian kopra di Sulawesi Utara sampai 50 persen. Baca juga Hygeia, Air Minum Kemasan Pertama di Indonesia nRTinx. 97 97 202 106 138 281 295 151 57